Rabu, 30 September 2015

PANTUN NUZULUL QUR'AN

NUZULUL QUR'AN

Disuatu malam dimasa silam
Tatkala bulan sedang temaram
Semesta bertasbih dalam diam
Turunlah rahmat semesta alam..

Al-Qur'an itu awal mukjizat
Penempa iman selalu kuat
Jadikan jiwa selalu sehat
Jadikan prinsip teguh dan liat

Awalnya turun suruh membaca
Rasul gemetar mata berkaca
Dituntun Malaikat tiada cerca
Jiwa tenang tanya membuncah. ..

Wahyu pertama ayatnya lima
Belum bernomor belum bernama
Namun isinya sangat utama
Perintah baca dengan ber-asma

Pada Ilahi teruslah dzikir
Pencipta dari setetes air
Supaya kesadaran selalu mengalir
Kemana hidup akan berakhir

Awal membaca dengan ta'awuz
Ditata rapi kedalam juz
Biar jangan nafsu ambisius
Tamatkan bacaan sekaligus. .

Selain belajar dengan menghafal
Renungkan maknanya dengan akal
Niscaya akan menambah bekal
Lemahkan nafsu berbuat nakal

Hafiz adalah penghafal Qur'an
Jiwanya bersih dari kotoran
Mudah terpanggil oleh seruan
Kata dan laku harus sepadan..

Isi Al-Qur'an terbagi dua
Berita ancaman dan bahagia
Mari amalkan sambil berdoa
Kiranya kita diberi Surga

Al-Qur'an itu memang Mukjizat
Sebagai penenang sebagai obat
Walau jumlahnya ribuan ayat
Banyak yg hafal tanpa tersilat..

Mari sahabat kita berduyun
Baca Al-Qur'an boleh dialun
Setelah itu jadikan penuntun
Bekal kelak atau sekarangpun

Rangkian ini adalah syair
Bukan puisi dan pantun terakhir
Berharap nanti kan bisa hadir
Agar nasihat saling diukir

Wahai hamba berbual kata
Dekatkab engkau pada pencipta
Sudahkan ada bukti kau cinta..??
Dimalam sunyi asyik bersuka

Sudahkah Al-Qur'an sering dibuka..??
Fikir dan dzikir dimana suka
Dengan nama-Nya hilangkan duka
Takut siksa-Nya kelak dineraka..?,

Wahyu pertama di gua hira'
Turun kepada hamva yg wara'
Sifatnya mulia tak hura hura
Akhlaqnya bagai intan mutiara

Dialah Rasul si anak yatim
Sifatnya amanah didaulat hakim
Senang menyambung silahturrahim
Lembut jiwanya bersifat Rahim

Usia muda sudah berjuang
Ikut pamannya pergi berdagang
Tak ada cacat tak ada sumbang
Semua sahabatnya sangatlah senang

Diberi wahyu ia gemetar
Merasa diri baca tak pintar
Diberi amanah yg sangat besar
Keringat mengalir basah keluar

Datanglah juga wahyu kedua
Siarkan agama secara terbuka
Istri dan anak diajak serta
Kaum kerabat dihimbau pula

Beratnya tantatangan didepan mata
Jiwa ditempa sabar ditata
Untunglah ada istri tercinta
Selalu didampingi walau dinista

Turunlah surat Mudatsir
Jalankan dakwah dipadang pasir
Sampaikan ayat walau diusir
Itulah riwayat Nabi terakhir

Al-Qur'an turun jadi mukjizat
Didengar Umar ia bertaubat
Dengkinya lawan semakin hebat
Menjadi musuh sanak dan kerabat

Perintah datang untuk bertauhid
Ada pengikut walau sedikit
Diancam bunuh disiksa sakit
Tak gentar walau ditindih bukit

Itulah Rasul pembawa Al-Qur'an
Pusaka abadi ummat pilihan
Takkan berubah sepanjang zaman
Tak lekang panas tak lapuk hujan

Jadikan Al-Qur'an sebagai imam
Isinya mulia bak mutiara manikam
Rajin membaca akan terekam
Didalam jiwa yg paling dalam

Al-Qur'an kitab yg pasti benar
Jadikan ia panutan tegar
Diakhir nanti akan bersinar
Bagai cahaya menjelang fajar

Inilah syair Nuzulul Qur'an
Ditulis hamba dalam renungan
Semoga berguna untuk sekalian
Supaya hidup disayang Tuhan

Puasa telah lewat tujuh belas
Inginnya hamba kan naik kelas
Lapar haus harap membekas
Diakhir nanti mendapat balas

Kututup syair hari besar Islam
Dengan kalimat dan untaian salam
Berakhir sudah berati khatam
Selamat puasa tunggu buka entar malam


Aamiin Yaa Rabbal'Aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar